"Percayakah kalian tentang ke-KERAMAT-an hari Jumat???" ujarku
Musyrik klo percaya,,,syirik!!! kamu muslim bukan sih??
"Gubrak,,siapa juga yang percaya??" aku membela diri,,plis deh aku cuma nanya
Masalahnya gini, dua kali hari jumat aku lewati di RSIJ Pondok Kopi, di IGD-nya,
Biasanya
di IGD RSIJ PK itu, kasusnya paling yaa batuk-pilek, asma, jatuh dari
tangga, tipoid,,daan yang unik2 dan harusnya bisa jadi kompetensi Ners
yang utama tuh jarang banget
Tapi, hari itu jumat
pertama, aku datang pagiii bangeet, jam setengah tujuh aku udah stand
by, sepiiii bangeet. Satu jam kemudian teman sesama mahasiswa praktik
nyeletuk, "ati-ati kalo hari jumat, pasiennya suka gak terduga, pagi ini
sepi bangeet, tapi gak tau 1 jam ke depan"
Aku cuma
manggut-manggut mengiyakan, semoga gak banyak pasien plus, sedih rasanya
kalo ada. Tapi plis, aku butuh banyak belajar tindakan. Semoga ada
kasus yang bisa kupelajari
Satu jam kemudian, pasien KLL
(Kecelakaan lalu lintas), datang mengalir gitu, rupanya di daerah dekat
rumah sakit, sedang ada kecelakaan lalu lintas beruntun
Innalillahi, bed di IGD penuh dengan pasien Korban KLL.
Korban
dengan luka ringan sampai ada yang CKB (Cedera kepala berat) dan
akhirnya dikirim ke ICU, masya Allah...rasanya hari itu aku mengeluarkan
energi agak banyak, terutama untuk observasi pasca-tindakan
Yap itu hari jumat pertama
Nah,
jumat minggu kedua. Aku sudah siap dari pagi, walau sepi, aku sudah
menyiapkan fisik untuk menghadapi hari jumat tak terduga.
Innalillahi,,ada lagi korban tabrak lari
Aku sangat terkesan
dengan kasus ini, karena di tengah kepanikan, kecekatan tim medis
melakukan intervensi, aku mendengar pasien berdzikir, saat kami cek
kesadaran dengan verbal. Kami beri rangsang nyeri, dan aku lihat
bibirnya berkomat-kamit mengucapkan kalimat dzikrulloh. Diagnosa trauma
tumpul abdomen. Dua jam lebih kami bekerja keras memberikan breathing dengan
bagging, loading cairan karena pasien tersebut syok, suction untuk
membebaskan jalan napas. Pasien tersebut memang harus operasi cito,
setelah dilakukan rontgen, seluruh organ di abdomennya naik ke rongga
toraks. Paru-paru ditindih lambung
Ya Allah, mohon lindungilah pasien ini, sepertinya ia
korban tabrak lari. Tim medis sudah melakukan berbagai hal, pemantauan
nadi, frekuensi napas, tekanan darah, saturasi oksigen. Sampai di
detik-detik terakhir, nadi menjadi turun, pasien bradikardi. Aku takut
sekali,,,apakah hal itu akan terjadi?ples??
Masih ada harapan,
berikan epinefrin, SA, lakukan kompresi dada, terus kami berusaha.
Sampai keluarga pasien datang, dan dokter telah menyatakan bahwa pasien
tersebut DNAR, keluarga pasien mendekati telinga pasien, membantu
membimbing pasien tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat, bimbing
menuju sakaratul maut. Huff
Laa ilahailallah Muhammadar Rasulullah
Innalillahi wa ina ilaihi rojiun
Jujur aku lemas melihat dua jam menegangkan itu
Apa
yang kira-kira akan kita lakukan di dua jam terakhir di sisa usia
kita??seperti apa caranya nanti Allah mengambil nyawa kita..
#renungan
No comments:
Post a Comment