Bagaimana yaa cara menulis ini???
Sekarang aku harus memulai ulang semuanya kalau memang aku seorang pejuang.
Hampir dua tahun berlalu, rasanya semua itu masih membekas di sini (tangan memegang dada)
Tahukah kamu apa saja yang terjadi pada manusia selama dua tahun, aku yakin waktu dua tahun adalah teman terbaik yang membawa kita pada cerahnya matahari. Dua tahun tidak sebentar jika kamu bersahabat, bercengkerama, menggoreskan kisah-kisah bersama mereka, mereka yang berada di sekitarmu.
Aku melihat senyum di setiap detik hidupmu. Senyum itu tulus, sangat ikhlas aku melihatmu menebarkan keceriaanmu untuk semua orang. Tapi tahukah kamu, pernahkah terlintas dalam pikiranmu? Lalu bagaimanakah perasaanku saat melihatmu tersenyum? Kau pikir melihatmu tersenyum maka aku akan senang juga???huff....awalnya aku miris, hati ini seperti teriris, kenapa bisa kamu tersenyum seperti itu sementara pada waktu itu mengangkat kepala-pun aku tidak mampu??
Tidaklah berlebihan kalau kubilang, kupu-kupu pun akan kehilangan keseimbangan jika terluka di sebelah sayapnya, sementara aku hanya punya satu hati dengan ruangan terluas untuk semua orang yang berada di sekitarku. Memasukkan mereka dalam daftar prioritas orang yang harus kubahagiakan adalah impianku, tapi kamu memenuhi semua ruangan itu. Mengusirmu jauh-jauh jelas tak bisa kulakukan, bukan berarti aku lemah, hanya saja aku senang menempatkanmu di dalam sana. Sudah dua tahun, aku harap kamu sudah bosan berada di sana. Di tengah ruang sesempit itu, seterbatas itu, kuharap kamu pergi jauh-jauh dari sana atau genggam tanganku erat sampai tidak bisa terlepas lagi.
Tahukan kamu, dua tahun itu panjang, ada ratusan hari dan ribuan jam yang harus kulewati tanpa mengingatmu. Huaaah,,, pertemuanku dengan orang-orang baru pun terasa hambar, aku tetap saja memperhatikanmu tersenyum untuk orang lain. Aku ingin menjadikanmu sebatas inspirasiku untuk lebih ramah dengan orang lain. Kau tahu bagaimana caraku melakukannya? aku memaksakan diri, agar hati tidak bergetar jika kulihat senyuman itu terus menghiasi mukamu, karena aku tahu senyuman itu menandakan kebahagiaanmu, tapi tangan ini rasanya ingin menampar mukamu sekeras mungkin, bagaimana bisa kamu tetap tersenyum puas sementara aku berjuang membendung terjangan air di lensa mataku?
Tahukah kamu, sudah kubilang dua tahun itu adalah teman terbaik untuk mengobati luka, menenangkan pikiran dan membuka hati. Kamu tenang saja, aku sudah bisa berdamai dengan jarum jam yang berputar itu, sungguh!! saat ini aku hanya mengingat hal-hal baik yang kudapat selama mengenalmu. Yaaaah, aku mencintai dua tahun ini, tanpa kamu, seperti biasanya. Terima kasih telah membuat dua tahunku terasa berat, melewatkan dua tahun dengan harapan semu. ^^...Sulit ternyata menjaga kamu, tapi aku senaaaang sekali, pernah mengenal kamu. Akan semakin senaang rasanya jika harapan keduaku yang terwujud. Tapi sudahlah, sudah kukatakan, banyak yang berubah dalam dua tahun, termasuk perasaan. Aku tidak kesal lagi melihat kamu tertawa, itu kan hakmu!!!. Aku tidak kesal lagi kamu memperlakukanku seperti pesakitan yang memiliki kesalahan besar terhadapmu, itu kan hakmu!!! Aku tidak kesal lagi kalau kamu cukup angkuh dengan sifat dasarmu, karena ternyata kamu pernah merasakan sakit hati akibat harga dirimu yang kulemparkan dari langit ke bumi.
Sekali lagi, aku tidak mengeluh, hanya mengabarkan dua tahun itu mempu mengubah perasaan ketidaksukaanku, tapi tentang ruangan sempit di hati itu rasanya tidak berubah, dulu,,sekarang,,seminggu lagi, satu tahun lagi, 10 tahun, entah sampai kapan. Hanya Allah yang tahu
No comments:
Post a Comment