Berbuat baiklah di segala kesempatan
"Dik, bareng dong nyebrangnya.." ujar seorang ibu paruh baya, waktu itu saya sedang menyebrangi jalan margonda di zebra cross depan universitas gunadarma menuju gang kapuk.
Saya tersenyum, mengangguk, " ayo bu!!", langsung saya genggam tangan ibu itu, kecil banget tangannya, sementara langit mulai agak kemerahan menuju gelap, azan magrib sudah berkumandang sejak 5 menit lalu, daan jalanan margonda memang sedang ramai-ramainya.
Saya sudah biasa melewati zebra cros bersejarah itu, katanya korbannya sudah banyak, tapi alhamdulillah, doa kedua orang tua saya agar saya selamat dimanapun saya berada benar-benar di kabulkan oleh Allah swt. ^_^
Setelah sampai di seberang, ibu itu masih mengikuti langkah saya, saya melirik ke arahnya, memperhatikan pakaiannya yang biasa, mungkin agak lecek, tapi serasi paduan warnanya, tas tangan dan sepatu, kelihatannya bukan orang yang biasa hidup di jalanan, *gelandangan maksudnya. Penasaran, saya perlambat langkah saya, dia masih mengikuti, rambutnya se-bahu berkibar tertiup angin, seolah-olah dia seperti ingin memanggil saya, dua kali saya perlambat langkah saya. Akhirnya saya menoleh ke belakang..." Ibu mau kemana?"
" Saya mau pulang."
" Memang ibu nyasar?"
" Gak, tapi saya habis kecopetan, dompet saya hilang, sementara saya gak pegang ongkos untuk naik angkot, padahal kalau dari sini saya masih naik angkot 2 kali lagi."
Nah loh, ini orang jujur gak ya?? hati saya bimbang antara kasihan dan curiga
" Memang rumah ibu dimana? mohon maaf saya gak bisa nganter." ko bisa ya saya ngomong hal bodoh, padahal harusnya saya tawarin pakai aja uang saya untuk naik angkot, ini malah jawab begitu, saya lugu atau bloon? haha, bodo ah, saya harus lihat respon ibunya.
" Dik, saya rencananya juga akan pulang jalan kaki aja, tapi saya bermaksud untuk minta minum ke rumah adik, rumahnya deket?"
" Mm,,lumayan sih ke dalem gangnya bu.." saya bohong, padahal kosan saya itu tinggal loncat kalau dari gang pinang.
" Saya belum buka puasa, pingin batalin puasa dulu, tapi gak enak juga sama orang yang dagang aqua gelas kalau minta-minta."
Toeng, memang sih hari itu hari senin, saya paginya juga puasa, tapi batal gara-gara pas dzuhur kedatangan tamu bulanan dan baru dapat rejeki yaitu ditraktir makan sama seorang teman, jadi itung2 uang makan saya memang masih utuh sore ini.
Waduh, makin gak tega sama tuh ibu. Tolong gak tolong gak, tolong-gak yaa? saya memang punya masalah dalam mengambil keputusan tepat dan cepat.
" Ibu, tunggu sebentar ya di sini,,," saya masuk ke A*f*m**t, ambil teh 1 botol, aqua dan roti sarikaya kesukaan saya. Bayar di kasir, balik deh ke tempat ibu tadi nunggu. " Nih bu, buka puasa dulu yaa, saya gak bisa bantu ibu banyak, mudah-mudahan cukup untuk ongkos pulang."
Saya serahkan bungkusan sama uang 10 ribu ke tangan ibu itu. Ya ampuuun, kayaknya saya lihat mata ibu itu berbinar-binar deh...*lebayy
Ibu itu berulang kali mengucapkan terima kasih sambil bilang semoga saya banyak rejeki, kuliah saya lancar, gak ada hambatan, dimudahkan. Ya Allah, amiiin ya Rabb,
Kejadian itu sudah cukup lama, rasanya sudah beberapa bulan yang lalu dan saya berpikir
Rasanya saya tidak melakukan hal besar, tetapi doa yang keluar dari orang yang sedang berpuasa katanya didengar dan dikabulkan.
Semoga saja, suatu saat saya menemukan hikmahnya. Saya merasakan sejauh ini saya menjalani kuliah profesi, alhamdulillah saya tidak merasakan kesulitan, semoga Allah mempermudah proses perkuliahan sampai akhir semester ini. AMIN
Berbuat baik di segala kesempatan memang tidak mudah, berat malah. Tapi kalau kita tidak membiasakan dari hal-hal kecil, kapan kita akan mulai??
No comments:
Post a Comment