Bersyukurnya dapat beasiswa KSE ^_^
Week-end ini (9 Juli 2011), saya kebetulan mendapat tugas untuk mengatur pelaksanaan teknis dari wawancara calon penerima beasiswa KSE UI dengan pihak yayasan. Saya bertugas di meja registrasi mengurus mahasiswa FKG DAN FMIPA. Alhamdulillah untuk seleksi tahun ini saya lolos tanpa interview dengan pihak yayasan. Syukur yang teramat dalam pada Allah SWT, saya baru satu tahun mendapatkan beasiswa KSE, tepatnya pada tahun 2010 lalu, seluruh seleksi dari pihak paguyuban sampai yayasan berlangsung sebelum pelaksanaan k2n, ketika saya sedang berada di Rote, saya mendapat pengumuman kelolosan tersebut dari seorang sahabat, dia tetap berusaha menelepon saya walau kondisi sinyal di perbatasan sangatlah terbatas. Apalagi sahabat saya ternyata tidak lolos.
Terkadang hati cukup miris melihat mahasiswa lain yang tidak lolos seleksi beasiswa. Sebenarnya sampai saat ini saya belum dapat menganalisis kriteria penyeleksian seluruh beasiswa terutama beasiswa KSE. Sehingga saya selalu berkesimpulan faktor Lucky memang sangat berpengaruh, makanya setiap kali berdoa, saya selalu meminta keberuntungan pada NYA. Manusia secerdas apapun, sekeras apapun usaha yang dilakukan tetap saja keberuntungan menjadi faktor penentu, tapi bukan berarti tidak berusaha loh. Saya ingat tahun 2009 ketika pertama kali apply beasiswa KSE, saya sangat sedih tidak melihat nama saya di daftar peserta yang ada. Entah berapa lama saya denial, padahal pada tahun tersebut kondisi finansial kedua orang tua saya mengalami ketidakstabilan. Tapi toh semua ada jalannya.
Selama setahun ini 2010-2011, saya memang menikmati bantuan yang diberikan pihak kse, beasiswa tersebut menjadi sebuah jalan yang cerah untuk kelangsungan kuliah saya.
Saat apply di tahun 2010, saya memulai Proses seleksi dengan pengumpulan berkas dengan berbagai macam syarat mulai dari sktm, surat rekomendasi PA dll, lalu dilanjutkan dengan wawancara dengan pihak paguyuban kse di perpustakaan FE, nah pada waktu itu pihak paguyuban kse memang belum memiliki wewenang untuk menyeleksi calon penerima beasiswa, sehingga pada tahap ini, seluruhnya dapat dikatakan lolos.
Setelah itu saya melanjutkan wawancara dengan pihak yayasan kse di gedung tritura feui lagi. Wah, suasananya memang riuh sekali, saya mendapat urutan terakhir pula, saya ingat pertanyaan paling menentukan yaitu "seberapa penting sih beasiswa kse ini untuk kamu eka?"
Jujur saya bingung dengan jawaban yang harus saya berikan, karena saya tidak tahu jawaban apa yang diharapkan pak Tatan keluar dari lisan saya. Saya tidak terlalu suka mengungkapkan kondisi ekonomi keluarga saya, karena bagi saya ujian untuk menjadi mahasiswa cerdas bukan hanya berbentuk soal saat uts dan uas, tapi bagaimana bisa membiayai aktivitas perkuliahan dengan seluruh anggota tubuh yang sudah dititipkan oleh Allah swt. Kondisi finansial terbatas bukan suatu halangan untuk dapat sukses di bangku kuliah. Saya lupa bagaimana saya merangkai kata-kata tersebut menjadi kalimat di hadapan pak Tatan. Tidak boleh memelas tapi juga tidak angkuh.
Senangnya setelah itu saya memperoleh banyak kenalan, berbagi cerita dengan teman-teman dari fakultas lain, bersama-sama mengadakan kegiatan. Saya masih memiliki satu tahun ke depan untuk bisa bercengkrama lagi dengan mereka. Walaupun saya terlibat kegiatan profesi yang mahapadat itu, saya akan selalu berusaha meluangkan waktu untuk paguyuban kse. Karena paguyuban kse adalah sebuah tempat yang sangat nyaman untuk saya singgahi, mereka sudah seperti keluarga. Terima kasih
No comments:
Post a Comment