memasuki jenjang profesi sebenarnya adalah hal yang menyenangkan bagi mahasiswa keperawatan. termasuk aku...masa akademis sudah habis,,tinggal mempersiapkan diri, mematangkan kembali ilmu yang sudah diperoleh di kelas untuk diaplikasikan secara klinis,,
tapi ada beberapa hal yang kini membuatku berpikir ulang apakah aku mampu melewati satu tahn profesi dengan lancar?
pertama tentu masalah passion...aku berpikir ulang tentang cita-citaku, tentang masa depanku, apakah memang menjadi perawat adalah pilihanku, seandainya aku memang tidak mau bekerja di rumah sakit seperti perawat pada umumnya untuk apa menghabiskan waktu satu tahun kuliah,,lebih baik segera cari pekerjaan yang cocok,,
kedua, masalah biaya,,waduh jangan ditanya kenapa biaya profesi mengalami kenaikan hingga 100 persen,, mati ibu bapakku bayar pakai apa?? biaya profesi kalau ditotal kayaknya mencapai 16 juta rupiah, memang sih yang harus dibayarkan ke pihak fakultas hanya 9 juta (hanya???),,yah 3 juta bop selama 2 semester dan 3 juta uang pangkal. tapi biaya sewa lahan praktik itu looh,,,kenapa yaa gak ada kerja sama antara pihak ui dengan rumah sakit untuk menekan biaya praktik
ketiga, sebenarnya ini masalah mental yang sehausnya udah disiapkan sejak semester awal masuk di fik, karna jujur aja selama 4 tahun kuliah di keperawatan aku belum terbayangkan suasana di rumah sakit, lalu tantangan apa saja yang harus dihadapi secara lengkap, dapet ceritanya cuma sepotong-sepotong, itupun dari kakak kelas atau dosen di kelas yang jadwal pertemuannya sangat sedikit,,,mungkin solusinya setiap libur pergantian semester ada sistem magang di rumah sakit bagi mahasiswa supaya sedikit2 terpapar lingkungan rumah sakit ^_^
yah ada banyak lagi kemungkinan yang lain,,tapi secara garis besar hak-hak tersebut membuatku maju-mundur untuk melanjutkan ke jenjang profesi tapi tetap saja profesi keperawatan harus maju... HIDUP PERAWAT INDONESIS !!!
No comments:
Post a Comment