Akhir pekan
itu, jumat 17 februari 2012, hari yang membahagiakan bagi seluruh mahasiswa
yang sedang profesi, maksud saya jika hari jumat tiba, rasanya sesuatu banget
mendekati libuur week-end. Lumayan ada waktu libur dua hari untuk sekadar
beristirahat dari kejenuhan fisik, pikiran, dan batin. Hehe
Saya juga
merasakan euphoria week-end, apalagi hari itu saya dinas pagi dimana tugas saya
seharian itu hanya dari jam 8-2 siang. Mantaplah, siang saya pulang bisa
tidur,,
Setelah
melakukan penyuluhan tentang penanganan diare, saya dan kedua orang teman saya
berpencar. Hari itu saya dinas bersama prima dan sinsin. Ceritanya prima
bertugas di HCU dengan 8 pasien yang harus mendapatkan observasi khusus selama
24 jam, sin-sin dimintai tolong untuk ke laboratorium induk mengambil sampel
darah atau apaa gitu.. dan saya mendapat tugas yang cukup dihindari oleh
perawat2 disana, karna capek luar biasa. Tugas apa itu???yapp, bener bangeet,
nganter pasien foto rontgen doong di radiologi, kebayang kaan jauhnya gedung
teratai lantai tiga selatan dengan CT Scan??sambil dorong rotul anak usia 12
tahun...gak berat sih tapi biar agak lebay aja,,hehe
Saya jalan
menyusuri lorong panjang itu, lewatin PMI, IBS, musholla, pertigaan IGD, CFC
(eh),,laboratorium, farmasi pusat, unit sentra haji akhirnyaa sampai juga di
instalasi radiologi. Saya daftar lewat belakang, biar cepet gitu, ternyata
pelayanan untuk kelas 3 harus disertai fotokopian formulir rontgennya, saya
minta ibu An.F untuk fotokopi dulu, 20 menit lewat. Sabar nunggu sambil ngobrol dengan an.F yang
kelihatan segar bugar, memang keluhan dia ke rumah sakit itu demam tinggi,
setelah dirawat suhunya sudah stabil. Pemeriksaan penunjang lewat USG tidak
memberikan hasil spesifik sehingga pasien diharuskan mendapat pemeriksaan rontgen.
Naah hari jumat itu hari yang pendek sebetulnya, ibu an. F sudah kembali dan
saya segera mendaftarkan an.F ke loket registrasi. Ternyataa, saya ditolak,
karena waktu menunjukkan pukul 11.00 siang artinya itu adalah waktu istirahat
mereka. Kaget lah saya, biasanya kan istirahat jam 12 siang teng, ternyata
berhubung hari itu hari jumat, alasannya para kaum adam harus shalat, harus
ditutup jam 11 siang daan baru buka kembali jam 1 siang, itupun dengan nomor
antrian yang sangaaat panjang, saya khawatir pasien saya tidak kebagian jatah
foto karena jam 2 siang harus tutup. Mikirlah saya, as her nurse, saya harus
menjadi advokatnya dia dong, saya harus pastikan pemeriksaan rontgen selesai hari
ini biar dokter segera mendiagnosis kelainan yang dialami olehnya hari ini
juga, jadi hari dirawat di rumah sakit juga bisa lebih singkat dan cost-nya
bisa hemat.
Saya masuk
ke ruang radiologi, bertanya pada petugasnya, walaupun bukan cito, tapi saya
harus pastikan sebelum jam 2 siang, pasien ini harus foto. Alhamdulillah,
radiografee itu baik, dia memberikan saya jalan untuk membawa pasien saya ke
unit radiologi IGD. Maka saya jalan lagi bersama an.F dan ibunya. Ya Allah,,
mana jauh lagi,,hehe,,ga papa,, sekalian langsingin badan,,^_^
Saya sampai
di radiologi IGD, subhanallah yaa, saya jadi tahu situasi kamar IGD seperti
apa, semoga tempat praktek KGD saya pindah ke RSF, jangan di RSI Pondok Kopi,
kejauhan. Saya langsung daftarkan an. F, kurang lebih 40 menit, pasien saya
selesai di foto dan hasilnya langsung dibawa saat itu juga. Alhamdulillah, saya
kembali bersama pasien ke ruang rawat. Totalnya 90 menit saya menemani pasien
saya foto, ckckck..Mantaplah.
Ditengah
jalan, ibu an.F minta pamit duluan, karena harus mampir ke minimarket dekat
PMI. Saya mempersilakan, mungkin ada sesuatu yang ingin dibeli. Sementara saya
mengantarkan an. F kembali ke kamarnya. An. F itu mengucapkan terima kasih,
entah kenapa ucapannya yang polos itu bikin hati saya gimanaa gitu, berasa
lega. Saya hanya tersenyum dan bilang agar ia istirahat yang cukup, jangan
banyak pikiran.
Saya
mengembalikan rostul ke gudang, lalu secepat kilat ibu an. F menghampiri saya
dan menaruh bungkusan plastik mini market tersebut. Gubrak, apa itu? ibu
tersebut hanya bilang ada sedikit makanan untuk suster, karena seharian suster
belum makan kan?
Maaf ibu,
tapi....sungguh saya berusaha menolak, karena saya sedang belajar ilmu ikhlas.
Ibu tersebut
tersenyum maniss sekali dan saya melihat matanya benar2 ingin bilang terima
kasih pada saya, ibu tersebut menggenggam tangan saya. Nah loh, terima gak
ya??daripada membuat dia tersinggung akhirnya saya terima, sungguh ucapan
terima kasih saja mampu membuat saya berbunga-bunga dan berusaha untuk lebih
baik. Apalagi hal2 semacam itu??
#semangatProfesi
No comments:
Post a Comment