Wednesday, June 27, 2012

Family woman, & athlete



" Mbak Ekaa, mau jelly coklat gaak? baru aja aku bikin. Cobain yaa..", Tidak sekali ia membuat agar-agar dan saya harus mencicipi buatannya yang manis
Lain hari ia menarik saya ke kamarnya, " Sini-sini mbak, aku buatin bubur jagung instan yaa,,kamu pasti suka"

Saya menolaknya dengan alasan merepotkan dia saja, " Ya ampun, aku sengaja buat loh, buat mbak-mbak yang lain udah, tinggal kamu aja mbak Eka."..huff maksa banget nih orang
“Kenapa kamu manggil mbak sih? kamu kan lebih tua satu tahun dibanding aku?” pertanyaan itu seringkali  saya lontarkan ke hadapannya, dan dia Cuma tersenyum, “ Aku kan lebih muda angkatannya, jadi gak enak lah kalo manggilnya nama aja”

“Olahraga yuuk!!” ajak dia
“Gak mau, ngantuk, enakan minggu pagi tuh boboan di kasur, leyeh-leyeh” saya menolak sambil tarik selimut lagi
“ Ayo, biar sehat, katanya mau kurus?” ahh, dia mengeluarkan senjatanya, saya dan dia sepaham bahwa dengan olahraga kita tidak terlalu cepat lelah, tetapi kadang-kadang kalau timbul rasa malas, saya benar-benar akan malaaassss sekali olahraga, sementara dia selalu semangat untuk bisa olahraga, maklumlah ternyata dia pernah jadi juara kedua di kejuaraan bulutangkis di kampus, dan medalinya dipajang dengan bangganya di lemari kamarnya. Yaah, ia jago berenang, bulutangkis, kuat jogging, tubuhnya terlihat kekar kuat tidak mudah lemas

Ia memajang foto kedua orang tuanya di kamar sambil menuliskan kata-kata motivasi,. Saya melihat tekad besarnya untuk membahagiakan kedia orang tuanya, kadang itu membuat saya iri. Bagaimana bisa ia berpikir sangat dewasa, full of sister,
Ah, dia itu sering mengucapkan berulang-ulang , setelah lulus ia akan kembali ke rumahnya untuk merawat kedua orang tuanya, katanya efek kuliah gerontik. Bahkan saya tidak pernah berpikir untuk hidup bersama orang tua lagi, karena saya ingin mandiri seutuhnya, mendengar pengakuannya, saya jadi berpikir ulang tentang hal itu. 

Dia itu seorang yang mau menerima hal yang terjadi di dalam hidupnya dengan ikhlas, tidak terlalu ambisius dengan apapun. Tipikal nrimo tapi bukan berarti tidak ada target yang ingin dicapai. Ketika saya tanya kenapa ia tidak terlalu ambisius dengan mimpi? Ia menceritakan pernah menginginkan sesuatu dengan berlebihan dan hal itu membuatnya jatuh, sekarang ia mengerti kunci kesuksesan ialah tawakal dan restu keluarga, oleh karena itu ia berusaha menjadi orang yang ikhlas dan mengutamakan pendapat keluarga.
“Aku gak papa bu, kalo memang adek sudah ada jodohnya duluan, ya monggo..” Itu responnya ketika mendengar permpuannya yang usianya 5 tahun lebih muda darinya akan segera melangsungkan pertunangan. Ia tidak terpengaruh dengan tekanan sosial di sekitar rumahnya. Ia sedang belajar menjadi pelindung bagi orang-orang terdekatnya, terutama saudara sekandung.

Oktiviana Isti Purwandani, kakak yang baik

Dia pecinta oma-opa..:)

gak mudah marah walau jadi korban iseng,,"pemaaf"

Ia juga suka jalan-jalan, menyenangkan "adeknya"..^_^

Yaah dia yang menyukai keindahan Jepang, bertekad untuk bisa ke sana
Dia yang menyukai drama korea
Dia yang lincah di tengah jalan raya dengan sepeda motornya, dia yang selalu aktif kesana-kemari, dia yang harus fokus dengan satu hal terlebih dahulu hingga bisa mengabaikan hal-hal lain. Dia yang bisa dijadikan tempat meminta saran walaupun itu harus meminta secara langsung, saya melihatnya sebagai seorang kakak yang selalu ingin melindungi tetapi belum begitu tahu caranya, yang ia tahu teman-teman sekitarnya tidak boleh sedih. Memang ia tidak seperti Ners AgDc yang sangat peka dan mampu melihat orang lain melalui perasaan halus wanita. Tetapi dia seperti kakak laki-laki yang ingin melindungi, berjiwa pemimpin tapi tidak mau dominan. 

Semoga ia mampu melihat lebih jauh keindahannya sendiri, sadar dengan berjuta cahaya keemasan yang ia miliki dan memancarkannya untuk sekitarnya.
Oktiviana Isti Purwandani..you are family woman ^_^

No comments:

Post a Comment