Friday, July 27, 2012

Ujian hati macam apa ini??
>,<//

Apa yang sebenarnya diharapkan dari Tuhanku atas hasil ujian ini?
Harus lulus dengan nilai seperti apa?
Standar kelulusan untukku itu bagaimana?

*renungan

Wednesday, July 25, 2012

Lomba Menulis Cerita Anak [Deadline 31 Agustus 2012]


Tema: "Aku Melawan Korupsi"
*15 Tulisan Nominator Dibukukan Cetak Nasional
Tujuan:
Akhir-akhir ini sangat menyentak kesadaran kita mengenai fenomena maraknya terungkap kasus korupsi yang melibatkan elit-elit politik, dan lebih mirisnya yang terjerat hukum gara-gara korupsi itu adalah para pemimpin yang seharusnya mereka adalah panutan bagi bangsa ini. Hal ini sangat terkait dengan minimnya pendidikan "bahaya korupsi" dan dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di bangku sekolah. Sekarang ini sudah ada pendekatan "melawan" korupsi yang dikenalkan pada anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama.

Untuk menunjang program pemerintah mengenai pendidikan antikorupsi sejak dini, kami merasa terpanggil untuk membuat lomba cerita anak yang bertemakan tentang korupsi, bagaimana anak-anak dengan kepolosan dan kejujuran mereka bisa menjadi "alarm" dan pencegahan untuk menghindari tindakan korupsi sekecil apapun itu. Dengan cerita-cerita ini, pesan "melawan" korupsi akan lebih mudah dicerna dan dipahami oleh anak-anak usia SD dan SMP. Sehingga anak-anak bisa menyerap nilai-nilai kejujuran, moral dan agama dari cerita-cerita tersebut.
Kriteria Cerita:
  1. Cerita seputar dunia anak-anak yang berkaitan dengan semangat "melawan korupsi" yang bisa ditumbuhkan sejak usia dini. Tema ini bisa dijadikan menjadi topik-topik sederhana bagaimana seorang anak yang jujur mengembalikan milik orang lain, tidak mengambil punya orang lain, tidak menipu, berbohong dan menanamkan jiwa disiplin supaya tidak sering malas sekolah atau ogah-ogahan menyelesaikan tugas (korupsi waktu), dan cerita-cerita lain yang ada hubungannya dengan "korupsi" dalam lingkup yang lebih luas di dunia anak-anak.
  2. Cerita anak ini berisi tentang pesan-pesan moral, kejujuran, kedisiplinan, ketaatan pada ajaran agama yang melarang melakukan korupsi atau tindakan yang bisa menjadi kebiasaan orang melakukan korupsi.
  3. Tokoh utamanya adalah anak-anak (usia 6-15 tahun).
  4. Menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, cara bercerita yang mengalir, pesan yang disampaikan mudah dipahami anak-anak.
  5. Tidak menggunakan bahasa-bahasa vulgar, asusila, SARA dan kata-kata yang tidak pantas dibaca anak-anak.
  6. Panitia bisa menganulir naskah yang tidak sesuai dengan kriteria cerita yang kami inginkan di atas.
Syarat Penulisan:
  1. Terbuka untuk umum dan Writing Revolution, gratis.
  2. Maksimal mengirimkan 2 tulisan.
  3. Panjang tulisan 3-5 hlm, spasi 2, New Time Roman font 12, margin 3 cm atau 1,18 inchi semua sisi.
  4. Naskah dikirimkan dalam format LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email:antologi_wr@yahoo.co.id
  5. Tulis judul email: Lomba Cerita Anak
  6. Diharapkan mempublikasikan informasi lomba ini di note FB (minimal tag 30 teman) atau Blog.
Hadiah:
  • Juara I: Uang tunai Rp 300.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • Juara II: Uang tunai Rp 200.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • Juara III: Uang tunai Rp 100.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • 3 Juara Harapan mendapat beasiswa Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO) Writing Revolution (ditambah 1 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • Setiap nominator mendapatkan buku 1 bukti terbit + e-sertifikat.
Sistem Penerbitan Buku:
  • 15 tulisan terpilih sebagai nominator akan dibukukan, cetak nasional, masuk Gramedia, Togamas, Gunung Agung, dll.
  • Setiap kontributor mendapatkan royalti dan buku bukti terbit.
  • Buku diterbitkan Oktober
Sponsor:
  • Penerbit Writing Revolution (WritingRevo Publishing).
  • Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO), info lebih lengkap silakan klik: http://writing-revolution.blogspot.com/
Pengumuman: 15 September 2012
Kontak Panitia:
Telp. 0274-8593096
Hotline. 085763208009
E-Mail: antologi_wr@yahoo.co.id

Thursday, July 12, 2012

Ketika Aku Jatuh...


Hariku penuh senyum, lidahku kering oleh nyanyian cinta
Payah, kenapa aku jatuh cinta sekarang?
Bukankah seharusnya nanti saja, ketika telah halal bagiku untuk mencium punggung tangannya…

Tersandung duka bunda, aku memeluk apa. Aku mereguk apa
Desahku hanya daun-daun yang luruh jatuh. Marahku terbentur pada tulus yang ingin kubendung dengan bola lampu yang terang. Aku ingin nyalakan lampu  itu di hatiku yang kini terketuk bencana. Aku ingin senandungku ini tak lain karena memelukNYA nanti di sana. Biar aku mereguk nikmat terpetik dari duri yang dibaliknya ada sepenuh pahala. Pahala yang berlebih kadarnya agar terkatup jua dosaku.

Ya Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati, saya selalu mengira saya sanggup mengakarkan ghaudul bashor di mata, hati dan pikiran saya. Tapi sejenak saya berpaling karena bisikan neraka. Saya sekaligus terjerat di jaring yang bernama ketidakberdayaan. Lalu saya mulai mempercayakan ketidakberdayaan itu untuk merusak benteng iman saya:bahwa kekasih saya hanya Allah saja
Sekarang entah, saya tahu bahwa cinta kepada makhluk dengan cara seperti ini adalah kehinaan, tapi sekaligus saya hampir mati saat menolak untuk mengakuinya

Azzura Dayana

Tuesday, July 10, 2012

Pencerah Nusantara...(part 1)

" Apa yang membuat saya tertarik mengikuti PN??" (internal motivation)

Sejak kapan kamu menyadari ada perasaan sayang yang muncul secara tiba-tiba terhadap apapun?
Perasaan itu semakin tumbuh dan subur bahkan tanpa pernah kamu merasa menyiramnya maupun memupuknya??
Perasaan itu ingin kamu peluk terus, ingin kamu wujudkan, pelan-pelan atau bahkan sengaja kamu tahan dan akhirnya meledak?hingga ssetiap kamu shalat, kamu pasti mengucapkan doa yang itu-itu saja?
haha, sebenarnya saya mau nulis apa ini?

Aneh, saya merasakan itu sekitar dua tahun lalu,
Awalnya saya hanya ingin melakukan sesuatu yang beda di liburan panjang saya semester genap tingkat tiga, 3 bulan tanpa kegiatan itu buat saya sangat menyakitkan, apalagi saya itu anak rumahan. Kalau di rumah pasti mager (males gerak).
Akhirnya, saya serius ingin ikut semester pendek, apapun mata kuliahnya, asal jangan di FIK lagi. Refreshing otak gitu, maunya lintas fakultas, saya sudah sempat liat-liat FIB, bahasa arab waktu itu, atau biologi biar eksperimen gitu atau kunjungan lapangan ke puncak, hutan, laut..haha..ngarep!!
Karna, menurut saya sia-sia kalau kita jalan dengan niat murni jalan-jalan, cuma dapet capek sama seneng-seneng, ilmu dan amalnya mana??
Tapi,, saya gak dapet mata kuliah yang tepat di kedua fakultas itu. Sampai ada kakak kelas yang menawarkan untuk ikut Kuliah Kerja Nyata UI di daerah perbatasan. Waww...satu bulan keluar Depok???Alhamdulillah,,,dahsyatt, akhirnya saya punya alasan untuk keluar Depok yang tepat, kuliah, cari ilmu, cari nilai ples, pengalaman, amal dan teman. Luar biasa, mulai saat itu saya benar-benar jatuh cinta dengan petualangan.
Saya seperti menemukan antusiasme dalam jiwa muda saya,,haha lebay, atau lebih tepatnya, saya jadi tahu sebenarnya selama ini saya suka jalan-jalan, menemukan tempat baru, orang baru, budaya baru walaupun harus jungkir balik adaptasi
Atau sebenarnya saya mengalami keterlambatan tugas perkembangan? masa 21 tahun baru tahu kesukaan

Nah itu gak penting sebenarnya, terkait dengan menemukan perasaan jatuh cinta dengan Indonesia, jalan-jalan, petualangan, orang baru, masyarakat berbeda. Saya benar-benar bercita-cita mengelilingi bumi Allah, tanpa harus meninggalkan profesi saya sebagai Ners
Salah satu langkah awal adalah ikut program Pencerah Nusantara yang kebetulan baru diadakan di tahun 2012 ini
Alhamdulillah, program ners saya sudah selesai
Bagaimana proses seleksinya??insya Allah saya akan menulisnya dengan semangat...

Untuk saat ini saya baru mengikuti seleksi tahap 2 berupa Direct Assesment
Jadi seperti tahapan awal setiap seleksi apapun, saya diminta membuat essay tentang motivasi saya mengikuti PN, bagaimana rencana kerja selama satu tahun penugasan nanti, de el el
Alhamdulillah, Allah memudahkan saya untuk lulus tahap 1
Seleksi tahap kedua baru saya ikut tanggal 9 Juli kemarin
Tahu bagaimana prosesnya???
Saya diminta mengisi psikotes yang luar biasa banyaknya, lalu saya masuk ke ruang interview yang dingin
Saya ditanya macam-macam, saya merasa assesornya itu tinggi sekali tatanan bahasanya, entah saya yang bodoh atau memang kurang konsentrasi, saya merasa kesulitan mengartikan pertanyaan assesor
Tapi saya yakin bisa lulus, ditambah tes berupa Focus Group Discussion yang berisi masalah bisnis dan ekonomi
Waah, itu bisa perang antar anggota tuh
Haha, tapi sampai saat ini saya sangat menikmati tiap tahapan seleksi, semoga lulus ke tahap selanjutnya ya
Oh iya, dari FIK UI ada beberapa orang teman saya juga yang mengikuti seleksi tahap dua, mereka: Zuniatmi, Nurul Widyastuti, Luky Winanti, Amriyatun, Shiva Devy, Naela Mustika Khikmah, Ladystya P
Semoga niat kami yang tulus ini bisa dimudahkan pelaksanaannya oleh Allah swt, amiin

saat sarapan pagi..:)
foto bersama kandidat calon Pencerah Nusantara plus panitianya..^_^
istirahat di kamar
teman2 peserta direct assesment

 

cheers_Ners-Ewi

Saturday, July 7, 2012

Bertahan dalam Idealisme itu Artinya Kehilangan Sosokmu beserta Keramahannya

"Gw itu ya akan deketnya sama orang yang sering berinteraksi sama gw aja di saat itu." P bersikeras mencari alasan atas ucapanku tentang M, sahabat dekat P. Mereka berdua sangat akrab, dulu. Sekarang aku melihat kejanggalan hubungan di antara mereka. Kalau orang pacaran mungkin aku akan maklum, ketika pasangan tersebut diem-dieman, jauh-jauhan, artinya mereka putus. Tapi apakah pertemanan itu bisa putus?? Entahlah,
Aku hanya mendengarkan dengan seksama, temanku yang baik, bukan hanya karena dia sering mentraktir, atau sekedar sms menanyakan kabar. Tapi dia orang yang sangat supel dengan semua orang. Senang rasanya bisa deket dia, tapi aku merasa tidak enak karena seperti merebut P dari M.
" Terus??" aku hanya mengucapkan satu kata
" Terus kenapa??" P terlihat bingung
" Iya, kamu itu sekarang kayak orang musuhan, sebenernya kamu ada masalah apa sama M?" aku mulai memaksa dan terkesan memojokkan
Dan dia diam, yaa,,aku percaya kamu P, kamu memang tidak pernah membuat masalah sekecil apapun, apalagi dengan teman seakrab itu.

Tapi analisisku, kamu mengakhiri hubungan pertemanan itu bukan dengqn cara yang baik. Mungkin terbilang angkuh, sekali lagi aku menghormatimu, sebagai teman yang baru mengenalmu dekat, waktu itu.

Empat bulan kemudian, mereka sudah terbiasa lagi, tapi kaca yang retak tidak mungkin bisa utuh kembali. Hubungan mereka seperti baru dimulai. Empat bulan setelah itu. giliran aku yang merasakan nasib seperti M. Aku merasa seperti ada seseorang yang merebut P, aku tidak lagi leluasa menanyakan kabarnya seperti dulu, aku tidak mendapati keluhan-keluhan dan cerita menariknya setiap bertemu. Kamu, P, memalingkan wajahmu setiap kita bertemu, pura-pura sibuk dengan teman baru-mu setiap mata kita saling bertemu..*hiyaa..
Intinya, kamu dulu angkuh terhadap M, sekarang kamu angkuh padaku.
Apa sebenarnya salahku? aku itu punya salah apa ke P?
Aku berbuat apa yang membuat kamu tidak suka, tolong katakan, biar kuperbaiki cara berpikirku dan mungkin caraku menyapamu

Aku tetap mempertahankan sikapku yang lama, bahkan meningkatkanya dengan LEBIH memperhatikanmu. Tapi rasanya sulit, aku seperti berjuang sendiri. Kalau memang sudah bosan, huwaah, apakah pertemanan itu membosankan? atau memang aku yang membosankan, yang jelas aku adalah seorang yang idealis, ketika aku telah mengenalmu, aku akan berusaha memegang kebebasan, melihatmu tersenyum senang walau tidak bersamaku lagi. Bukan pasrah, aku menghormati keputusanmu, menghargai keinginanmu, sungguh, sekali lagi aku tidak memaksamu. Aku akan mengakhiri pertemanan kita dengan baik...^_^
    x    x    x
di saat yang berbeda, dengan dia yang berbeda

pesan singkat: "Semoga Allah memberikan yang terbaik buat kita semua" isi sms itu tak kusangka menjadi sms terakhir darimu. Sms terakhir dimana kamu masih memandangku dengan pancaran mata yang berbeda, penuh keramahan, cahaya pertemanan yang tulus. Saat kita berpisah di peron stasiun itu, aku begitu khawatir hatiku tercemar keegoisan dan kedengkian. Tapi aku tidak bisa tegas mempertahankanmu sebagai teman, aku hanya melihat idealisme hati tanpa mencoba memandang hatimu.

Ah, aku ingat esoknya kamu masih mencoba memperhatikanku, menanyakan kabarku. Aku rutin membalasnya, menikmati perkenalan denganmu, perhatianmu, kebaikan-kebaikanmu, begitu indah pertemanan itu ya. Aku ingat, kamu juga masih mengatakan "kalau butuh bantuan, jangan segan, hubungi ya"
Entahlah, itu ucapan perpisahan ataukah basa-basi. Huff
" Kamu apa kabar?" aku mencoba menanyakan kabarmu, mengusir buruk sangka
" Alhamdulillah baik," kamu pun menjawabnya dengan sangat singkat, dan tidak menanyakanku kembali. Satu bulan setelah sms terakhir itu, kamu tidak pernah lagi menyapaku

Yaah wajar, pikirku, mungkin saat itu kamu dan aku sedang re-covery hati, aku mencoba intropeksi diri, apa kesalahanku, aku membiarkan kamu menjauhiku. Berdoa agar waktu mampu menyembuhkan luka hatimu yang sudah kuiris sampai perih. Dan aku tak henti-hentinya menderaskan air mata ini, asik dengan pikiranku sendiri, sedalam apa luka yang sudah kutorehkan. Kalimat apa yang menyakitimu sebegitu dalam.
Dua tahun setelah itu, alhamdulillah, aku melihatmu tertawa lepas di depanku. Tapi ketika aku bicara, kamu masih saja diam dan memalingkan pandanganmu dari wajahku, huwaah, tega sekali kamu membiarkanku bertanya-tanya, salah apa sebenarnya aku.
Pernah aku mencoba memastikannya, tapi kamu hanya berkata " Maaf kenapa? saya memang selalu begini setiap hari." Bahkan kamu menjadi sedemikian formal di hadapanku
Aku salah apaa,,tolong beritahu, agar kuperbaiki, aku tidak suka memiliki "mantan teman"
Kalau kamu mau hubungan itu berakhir, cukup akhiri dengan baik
Idealisme itu membuatku kehilangan sosokmu, keramahanmu, keceriaanmu, bahkan aku melihat dengan jelas kamu membaginya untuk yang lain, sementara kamu membangun tembok tinggi jika kebetulan aku di sana. Memang tidak frontal caramu menjauhiku, dengan halus tetapi cukup membuatku sakit dan demi idealisme itu aku harus bersabar.
Sabar menunggu pintu maaf darimu, walau aku sebenarnya rindu dengan keramahanmu.


*Dua kisah yang mengenaskan yang kualami dengan dua orang teman, entahlah masih terbukakah pintu maaf dari mereka untukku walau sedikit?
Jika saja kalian tahu, menderitanya aku dijauhi kalian, walau seribu teman lainnya datang silih berganti.
Maukah kalian memaafkanku, minimal tetaplah memanggilku dengan cara yang sama seperti dulu, aku paham dengan keadaan kalian. Aku tidak 24 jam mengganggu kalian bukan, berusahalah tersenyum di hadapanku ketika kita bertemu. Sapa aku dengan kekhasan kalian dulu. Atau jauhi aku sejauh-jauhnya, dan aku kembali asik dengan masa lalu itu..

Thursday, July 5, 2012

Alhamdulillah Ners...^_^

Alhamdulillaaah...Ners..^_^

Seperti yang pernah saya katakan sepuluh bulan yang lalu, ketika dua hari awal terjun ke dunia akademik-profesi
Saat saya mengenal ranah komunitas sebagai lahan praktik pertama
Ketika saya bimbang mengenai jalan gelap yang terbentang di hadapan saya
Saat saya takut melangkah, takut salah memilih, tidak berani memutuskan
Ketika gelar S.Kep terasa sangat membebani tanpa disertai keterampilan klinik yang jauh dari memadai
Saat saya benar-benar ingin menyudahi masa belajar di tingkat universitas
Saat saya khawatir dengan apa orang tua saya membayar biaya kuliah tahun terakhir
Saat saya ingin mencari pembenaran atas ke-pengecutan saya dengan dunia keperawatan
Saat saya berpikir "sudahlah, saya tidak berbakat di bidang ners"
Saat terlintas di otak saya; saya bosan berhadapan dengan dosen-dosen saya,
Saat kepercayaan diri menurun, saya tidak kuat mental menghadapi ketegasan pengajar-pengajar di kampus
Saat saya hampir mengatakan "saya tidak bisa apa-apa, saya cengeng, sepertinya saya tidak akan kuat menghadapi jenjang profesi"
Saat saya hampir menyerah

Ya Tuhan semesta alam, Allah SWT...
Betapa baiknya Engkau membimbing saya, menunjukkan jalan terang bagi saya

Saya ingat hari kedua profesi, saya mengatakan "waktu itu sangat cepat dan masa untuk belajar di klinik hanya 1 tahun, dan tanpa saya sadari besok saya akan menghitung H-2 menjelang profesi selesai."

Hari ini, saya mengakhiri profesi ini dengan indah, saya tahu betapa banyaknya pengorbanan waktu, tenaga, materi yang dikeluarkan untuk memperoleh titel ini. Alhamdulillah, ujian KGD lulus mulus,,
Betapa Allah sangat perhatian dengan hal-hal kecil ataupun hal-hal besar

Alhamdulillah, secara tidak langsung, saya sudah luluuuuuusssssssssssss,,,,,
Alhamdulillah, gunung itu sudah terlewati, stase-stase itu perlahan dinikmati, dijalani, di pelajari...

Intinya, syukur teramat dalam bagi sang pencipta ruh, terima kasih saya ucapkan untuk Ibu bapak saya di rumah yang tak pernah putus cintanya pada saya...

Alhamdulillah, sekarang jadi Ns. Eka Wahyu Irianti, S.Kep
Alhamdulillah,,,,^_^...call me Ners pliss