Sunday, February 19, 2012

Sesuatu yang manis itu ialah ucapan TERIMA KASIH

Akhir pekan itu, jumat 17 februari 2012, hari yang membahagiakan bagi seluruh mahasiswa yang sedang profesi, maksud saya jika hari jumat tiba, rasanya sesuatu banget mendekati libuur week-end. Lumayan ada waktu libur dua hari untuk sekadar beristirahat dari kejenuhan fisik, pikiran, dan batin. Hehe
Saya juga merasakan euphoria week-end, apalagi hari itu saya dinas pagi dimana tugas saya seharian itu hanya dari jam 8-2 siang. Mantaplah, siang saya pulang bisa tidur,,

Setelah melakukan penyuluhan tentang penanganan diare, saya dan kedua orang teman saya berpencar. Hari itu saya dinas bersama prima dan sinsin. Ceritanya prima bertugas di HCU dengan 8 pasien yang harus mendapatkan observasi khusus selama 24 jam, sin-sin dimintai tolong untuk ke laboratorium induk mengambil sampel darah atau apaa gitu.. dan saya mendapat tugas yang cukup dihindari oleh perawat2 disana, karna capek luar biasa. Tugas apa itu???yapp, bener bangeet, nganter pasien foto rontgen doong di radiologi, kebayang kaan jauhnya gedung teratai lantai tiga selatan dengan CT Scan??sambil dorong rotul anak usia 12 tahun...gak berat sih tapi biar agak lebay aja,,hehe

Saya jalan menyusuri lorong panjang itu, lewatin PMI, IBS, musholla, pertigaan IGD, CFC (eh),,laboratorium, farmasi pusat, unit sentra haji akhirnyaa sampai juga di instalasi radiologi. Saya daftar lewat belakang, biar cepet gitu, ternyata pelayanan untuk kelas 3 harus disertai fotokopian formulir rontgennya, saya minta ibu An.F untuk fotokopi dulu, 20 menit lewat.  Sabar nunggu sambil ngobrol dengan an.F yang kelihatan segar bugar, memang keluhan dia ke rumah sakit itu demam tinggi, setelah dirawat suhunya sudah stabil. Pemeriksaan penunjang lewat USG tidak memberikan hasil spesifik sehingga pasien diharuskan mendapat pemeriksaan rontgen. Naah hari jumat itu hari yang pendek sebetulnya, ibu an. F sudah kembali dan saya segera mendaftarkan an.F ke loket registrasi. Ternyataa, saya ditolak, karena waktu menunjukkan pukul 11.00 siang artinya itu adalah waktu istirahat mereka. Kaget lah saya, biasanya kan istirahat jam 12 siang teng, ternyata berhubung hari itu hari jumat, alasannya para kaum adam harus shalat, harus ditutup jam 11 siang daan baru buka kembali jam 1 siang, itupun dengan nomor antrian yang sangaaat panjang, saya khawatir pasien saya tidak kebagian jatah foto karena jam 2 siang harus tutup. Mikirlah saya, as her nurse, saya harus menjadi advokatnya dia dong, saya harus pastikan pemeriksaan rontgen selesai hari ini biar dokter segera mendiagnosis kelainan yang dialami olehnya hari ini juga, jadi hari dirawat di rumah sakit juga bisa lebih singkat dan cost-nya bisa hemat. 

Saya masuk ke ruang radiologi, bertanya pada petugasnya, walaupun bukan cito, tapi saya harus pastikan sebelum jam 2 siang, pasien ini harus foto. Alhamdulillah, radiografee itu baik, dia memberikan saya jalan untuk membawa pasien saya ke unit radiologi IGD. Maka saya jalan lagi bersama an.F dan ibunya. Ya Allah,, mana jauh lagi,,hehe,,ga papa,, sekalian langsingin badan,,^_^
Saya sampai di radiologi IGD, subhanallah yaa, saya jadi tahu situasi kamar IGD seperti apa, semoga tempat praktek KGD saya pindah ke RSF, jangan di RSI Pondok Kopi, kejauhan. Saya langsung daftarkan an. F, kurang lebih 40 menit, pasien saya selesai di foto dan hasilnya langsung dibawa saat itu juga. Alhamdulillah, saya kembali bersama pasien ke ruang rawat. Totalnya 90 menit saya menemani pasien saya foto, ckckck..Mantaplah.
Ditengah jalan, ibu an.F minta pamit duluan, karena harus mampir ke minimarket dekat PMI. Saya mempersilakan, mungkin ada sesuatu yang ingin dibeli. Sementara saya mengantarkan an. F kembali ke kamarnya. An. F itu mengucapkan terima kasih, entah kenapa ucapannya yang polos itu bikin hati saya gimanaa gitu, berasa lega. Saya hanya tersenyum dan bilang agar ia istirahat yang cukup, jangan banyak pikiran.

Saya mengembalikan rostul ke gudang, lalu secepat kilat ibu an. F menghampiri saya dan menaruh bungkusan plastik mini market tersebut. Gubrak, apa itu? ibu tersebut hanya bilang ada sedikit makanan untuk suster, karena seharian suster belum makan kan?
Maaf ibu, tapi....sungguh saya berusaha menolak, karena saya sedang belajar ilmu ikhlas.
Ibu tersebut tersenyum maniss sekali dan saya melihat matanya benar2 ingin bilang terima kasih pada saya, ibu tersebut menggenggam tangan saya. Nah loh, terima gak ya??daripada membuat dia tersinggung akhirnya saya terima, sungguh ucapan terima kasih saja mampu membuat saya berbunga-bunga dan berusaha untuk lebih baik. Apalagi hal2 semacam itu??
#semangatProfesi

Wednesday, February 15, 2012

Rindu Adit

Bagaimana rasanya usia 20 tahun punya dede bayi??bukan anak tapi adik..

Masih ingat rasanya 3 tahun lalu, saat itu saya masuk semester 4. Pulang ke rumah dengan santainya, tidur, nonton tv, belajar masak,,ehh begitu harus berangkat lagi ke depok tiba-tiba ibu bilang kalau beliau hamil lagi. Gubrak,,,mimpi apa saya semalam??kebayang malunya nanti, kalau ngajak dede main disangka orang itu anak saya, ya ampun

Akhirnya, selama 9 bulan saya jadi rutin pulang tiap minggu, biasanya kan suka-suka saya. Yang biasanya di rumah malas-malasan, jadi rajin bersih-bersih, belajar buat bubur bayi, belanja peralatan bayi. Dan hari itu 29-9-2009, pukul 9 pagi,...welcome world...

Adik saya lahir dengan spontan, Apgar score 8/9, 2900 gram, 49 cm plus dapet IMD,, Subhanallah yaa, ibu saya umur 41 tahun partusnya semudah itu. Setelah menginap 2 malam di bidan, akhirnya mereka berdua pulang. Mulai saat itu, kehidupan saya sepertinya berubah. Saya jadi latihan buat susu bayi, gantiin popok, mandiin bayi, ngajak main. Yaah sampai tidak terasa sekarang adik saya itu sudah 2,5 tahun.

Memang takjub melihat adik saya tumbuh dan berkembang, yang tadinya gak bisa apa-apa, terus bisa ngomong sedikit, merangkak, merambat sampai jalan di usia 1,2 tahun. Hati udah ketir-ketir kenapa di ultahnya yang pertama dede belum bisa jalan kaki sendiri. Adit, begitulah dia dipanggil, bahkan sekarang dia menamakan dirinya dengan Didit.
Sekarang dia masuk usia todler, seneeeng bangeet dengerin saya cerita kisah nabi Yusuf dan 11 saudaranya. Adit suka minum teh kotak, nata de coco dan jelly. Kalau buah-buahan dia suka banget lengkeng.

Dibalik keceriaan adit itu, kadang saya jadi berpikir, 15 tahun ke depan saat dia harus kuliah, berarti jadi tanggungan saya ya??haha jauh banget mikirnya.



  yaah itulah adit yang lucuuuu

miss u adit ^_^

Monday, February 13, 2012

Mencoba berbuat baik

Berbuat baiklah di segala kesempatan

"Dik, bareng dong nyebrangnya.." ujar seorang ibu paruh baya, waktu itu saya sedang menyebrangi jalan margonda di zebra cross depan universitas gunadarma menuju gang kapuk.
Saya tersenyum, mengangguk, " ayo bu!!", langsung saya genggam tangan ibu itu, kecil banget tangannya, sementara langit mulai agak kemerahan menuju gelap, azan magrib sudah berkumandang sejak 5 menit lalu, daan jalanan margonda memang sedang ramai-ramainya.
Saya sudah biasa melewati zebra cros bersejarah itu, katanya korbannya sudah banyak, tapi alhamdulillah, doa kedua orang tua saya agar saya selamat dimanapun saya berada benar-benar di kabulkan oleh Allah swt. ^_^
Setelah sampai di seberang, ibu itu masih mengikuti langkah saya, saya melirik ke arahnya, memperhatikan pakaiannya yang biasa, mungkin agak lecek, tapi serasi paduan warnanya, tas tangan dan sepatu, kelihatannya bukan orang yang biasa hidup di jalanan, *gelandangan maksudnya. Penasaran, saya perlambat langkah saya, dia masih mengikuti, rambutnya se-bahu berkibar tertiup angin, seolah-olah dia seperti ingin memanggil saya, dua kali saya perlambat langkah saya. Akhirnya saya menoleh ke belakang..." Ibu mau kemana?"
" Saya mau pulang."
" Memang ibu nyasar?"
" Gak, tapi saya habis kecopetan, dompet saya hilang, sementara saya gak pegang ongkos untuk naik angkot, padahal kalau dari sini saya masih naik angkot 2 kali lagi."
Nah loh, ini orang jujur gak ya?? hati saya bimbang antara kasihan dan curiga

" Memang rumah ibu dimana? mohon maaf saya gak bisa nganter." ko bisa ya saya ngomong hal bodoh, padahal harusnya saya tawarin pakai aja uang saya untuk naik angkot, ini malah jawab begitu, saya lugu atau bloon? haha, bodo ah, saya harus lihat respon ibunya.

" Dik, saya rencananya juga akan pulang jalan kaki aja, tapi saya bermaksud untuk minta minum ke rumah adik, rumahnya deket?"
" Mm,,lumayan sih ke dalem gangnya bu.." saya bohong, padahal kosan saya itu tinggal loncat kalau dari gang pinang.
" Saya belum buka puasa, pingin batalin puasa dulu, tapi gak enak juga sama orang yang dagang aqua gelas kalau minta-minta."

Toeng, memang sih hari itu hari senin, saya paginya juga puasa, tapi batal gara-gara pas dzuhur kedatangan tamu bulanan dan baru dapat rejeki yaitu ditraktir makan sama seorang teman, jadi itung2 uang makan saya memang masih utuh sore ini.
Waduh, makin gak tega sama tuh ibu. Tolong gak tolong gak, tolong-gak yaa? saya memang punya masalah dalam mengambil keputusan tepat dan cepat.

" Ibu, tunggu sebentar ya di sini,,," saya masuk ke A*f*m**t, ambil teh 1 botol, aqua dan roti sarikaya kesukaan saya. Bayar di kasir, balik deh ke tempat ibu tadi nunggu. " Nih bu, buka puasa dulu yaa, saya gak bisa bantu ibu banyak, mudah-mudahan cukup untuk ongkos pulang."
Saya serahkan bungkusan sama uang 10 ribu ke tangan ibu itu. Ya ampuuun, kayaknya saya lihat mata ibu itu berbinar-binar deh...*lebayy

Ibu itu berulang kali mengucapkan terima kasih sambil bilang semoga saya banyak rejeki, kuliah saya lancar, gak ada hambatan, dimudahkan. Ya Allah, amiiin ya Rabb,

Kejadian itu sudah cukup lama, rasanya sudah beberapa bulan yang lalu dan saya berpikir
Rasanya saya tidak melakukan hal besar, tetapi doa yang keluar dari orang yang sedang berpuasa katanya didengar dan dikabulkan.
Semoga saja, suatu saat saya menemukan hikmahnya. Saya merasakan sejauh ini saya menjalani kuliah profesi, alhamdulillah saya tidak merasakan kesulitan, semoga Allah mempermudah proses perkuliahan sampai akhir semester ini. AMIN

Berbuat baik di segala kesempatan memang tidak mudah, berat malah. Tapi kalau kita tidak membiasakan dari hal-hal kecil, kapan kita akan mulai??

Friday, February 10, 2012

Menjadi perawat ter-lembut, jujur dan ceriwiss

Judul itu sepertinya tepat mendeskripsikan karakteristik yang harus dimiliki ketika berada di ruang anak
tau kenapa?,,pendekatan ke anak kecil itu lebih susaaah daripada ke orang dewasa atau ke cowok ganteng buat para cewek atau pedekate ke cewek cantik buat para cowok,,*gubrak

saat pertama ingin melakukan tindakan keperawatan kepada anak-anak, hal pertama yang kita perhatikan adalah berapa usia anak tersebut, apa tugas tumbuh kembang yang sedang dijalankan oleh mereka, bagaimana komunikasi yang tepat untuk menjelaskan alias bahasa yang mudah dipahami oleh mereka, bagaimana memperoleh kepercayaan dari anak tersebut plus gak boleh bikin takut

Jadi sebelum saya berkisah tentang bagaimana serunya stase anak yang saya jalani selama 6 minggu, saya akan bercerita tentang hal-hal yang mungkin harus dipersiapkan oleh pribadi seorang perawat sebelum bertemu pasien/klien atau saat pra interaksi
Pertama, biasakan berbicara halus, ada ekspresi yang sesuai dengan kata-kata yang diucapkan..Misal, ketika akan memberi obat via bolus, izin dulu dengan keluarganya secara halus, jelaskan obat apa, harus dimasukkan berapa kali dalam sehari (dosis), efek ke anaknya bagaimana, naah semuanya dijelaskan dengan ekspresi meyakinkan,, jangan ragu-ragu atau terlihat bingung,,
contohnya di pasien hidrosefalus, tiap 8 jam harus diberi injeksi furosemid 2x 10 mg/hari: ibu/bapak, tiap 2 kali sehari jam 8 pagi dan jam 8 mlm anak A diberi obat namanya furosemid fungsinya untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh an.A, kan an.A sekarang cairan di kepalanya udah dialirkan ke rongga perut, jadi obat ini bisa membantu membuang cairan tersebut, efeknya an.A akan banyak BAK, tapi itu justru bagus artinya obatnya bekerja dengan baik

Kedua, setelah bicara dengan lembut, percaya diri dan meyakinkan harus jujur
misal mau pasang infus untuk memenuhi kebutuhan cairan parenteral ke anak, kan ditusuk ya,,saya aja bisa jerit2 karna sakit, umur segini masih takut sama jarum suntik,,*hadeuh
Katakan pada anak,(tentu ini untuk anak dgn usia yg sudah bisa diajak kerja sama) memang diinfus itu sakit, tapi itu harus ditahan sebentar agar adik cepat sembuh dan segera pulang ke rumah, bisa sekolah lagi, dll

Ketiga, gak ada salahnya bercanda dengan pasien-pasien anak, banyak senyum dan coba main games yang mudah diikuti anak2, soal itu guru TK punya banyak permainan tuuh,,klo saya pribadi lebih suka mengajak main tebak-tebakan untuk anak usia sekolah, jadi saya sering browsing tebak2an lucu buat anak2,,hehe gak kreatif

Yang pasti walau katanya prinsip tindakan itu sama antara usia dewasa maupun anak-anak, setiap individu itu khas, apalagi mereka anak kecil yang dunianya sama sekali berbeda dengan kita

Saya saat ini memasuki stase anak setelah maternitas, rumah sakitnya masih di RSUP Fatmawati, selama 6 minggu saya akan menyelami imajinasi anak-anak dengan kondisi berbeda, 2 minggu pertama di lantai 3 utara ruang bedah, puskesmas kemiri muka 3 hari untuk MTBS, 2 hari di perinatologi, 3 minggu full di ruang infeksi lantai 3 selatan
Stase ini dimulai sejak tanggal 24 Januari 2012-2 Maret 2012
Anggota kelompok kami ada Prima Mutia Sari, Sintyana Putri, Dewi Lestari Handayani, Titin Hemaneti, Muhammad Koko Hartopo, Shefa Andriyani, Rohayati
8 orang kelompok ini insya Allah jadi tim yang solid,,amin

 Selama 2 minggu di ruang bedah, kami melakukan banyak kegiatan, ikut ronde keperawatan, kembali terkena shift, lalu ada terapi bermain yang dilakukan di 4 ruang rawat, jadi pekan kreativitas ini diisi dengan kegiatan berupa terapi bermain, yaitu mengajak pasien yang berada di sana untuk bermain sesuai tahap tumbuh kembangnya, lalu di hari terakhir kami presentasi tentang kasus hirscprung yang memang kasus khusus bedah anak, nah foto di atas diambil setelah presentasi, mumpung kumpul semua,,hehe

saya ingat pertama kali di ruang bedah, diterima dengan baik oleh karu, orientasi, pembagian kasus, pembagian jadwal dinas, konsultasi kegiatan kreativitas, presentasi. Selama praktek saya harus membuat laporan pendahuluan di awal minggu, laporan kasus di akhir minggu plus resumenya..Mantap, saya sangat takjub karna saya menemukan banyak kasus seperti waktu dipresentasikan saat masih di tahap akademik seperti hidrodsefalus, fimosis, fraktur, osteosarkoma, tifoid, dan sepertinya saya miris sekali melihat mereka anak-anak kecil harus mengalami semua itu, makanya empati benar-benar perlu dibangun karena tempat ini sangat cocok untuk belajar memposisikan diri sebagai keluarga terdekat pasien.

Lalu selama 3 hari di PKM Kemiri Muka, saya beserta teman-teman mengklasifikasikan gejala-gejala yang dialami pasien anak-anak  menjadi sebuah diagnosa dan lakukan tindakan, batuk pneumonia, demam mungkin bukan malaria, seperti itula...

Semoga pengalaman ini berharga dan membuat saya semakin mencintai calon profesi saya nanti..^_^